Senin, 24 Oktober 2011

Baby Led Weaning (BLW)

Baby Led Weaning (BLW), yaitu metode pemberian makanan padat pada bayi dengan membiarkan bayi makan sendiri (diawali dengan finger food) dan men-skip bentuk puree atau bubur. Makanan yang diberikan dapat berupa sayuran rebus/kukus atau buah yang dapat dimakan langsung.



MANFAAT BLW
  1. Kegiatan makan menjadi dapat dinikmati oleh bayi. Dia tidak perlu meronta-ronta ketika dipaksa buka mulut. Pengalaman makan yang bebas stress insya Allah akan berdampak baik seumur hidupnya. 
  2. Alami. Bayi diprogram untuk mencoba dan mengeksplorasi; itu lah bagaimana mereka belajar. Mereka menggunakan tangan dan mulut mereka untuk menyelidiki semua jenis obyek, termasuk makanan. Dengan BLW, seorang bayi dapat mengeksplorasi makanan dengan kecepatannya sendiri dan mengikuti nalurinya untuk makan ketika dia siap – seperti bayi hewan apapun lainnya. 
  3. Belajar mengenai makanan. Bayi akan banyak bereksplorasi berbagai macam makanan dengan tekstur, aroma dan rasa yang berbeda-beda. Anak saya sejak mulai MPASI langsung pegang sendiri berbagai macam makanan: pir, apel, jeruk, melon, pepaya, pisang, wortel, buncis, ubi, kentang, ayam, daging, dll. Dari situ dia belajar bukan cuma gambar, tapi juga wujud aslinya. Biasanya sambil menawarkan makanan pada Almira, saya juga sebutkan nama makanannya, biasanya dalam dua bahasa: "Ini wortel. This is carrot". Selanjutnya dia akan pegang sendiri bagaimana wujud wortel dan dicicipi sendiri bagaimana rasanya. 
  4. Belajar makan dengan aman. Karna BLW ini memberi kesempatan pada bayi untuk memasukkan sendiri makanan ke dalam mulut ketika dia sudah merasa siap, belajar mengunyah dan menelan, jadi lama-lama dia akan terbiasa makan dengan aman. 
  5. Belajar mengenai dunia mereka. Bayi tidak pernah bermain saja; mereka juga belajar. Banyak hal apapun yang bayi dapat pelajari dari mainan edukatif terbaik (dan termahal) dengan memegang makanan. 
  6. Meraih potensi. Ternyata menggunakan jari-jari untuk dapat memasukkan makanan ke dalam mulutnya berarti bayi BLW melatih koordinasi tangan-mata; menggenggam ukuran dan tekstur makanan yang berbeda-beda beberapa kali sehari, dan ini jelas meningkatkan keterampilan mereka. Dan dari buku BLW pula saya baru tau, ini membantu keterampilan menulis dan menggambarnya nanti. Dan mengunyah makanan (daripada hanya menelan puree) membangun otot-otot wajah yang akan diperlukan ketika mereka belajar bicara. 
  7. Membangun kepercayaan diri
  8. Mempercayai makanan. Bayi BLW akan terbiasa mengikuti naluri mengenai mana makanan yang bisa dimakan, mana yang berbahaya, mana yang tidak perlu. saya sendiri belum terlalu 'ngeh sampai saat ini. 
  9. Pengendalian nafsu makan. Kebiasaan makan yang baik yang dibangun sejak bayi akan bertahan seumur hidup. Sepertinya bayi yang diijinkan memilih apa yang dimakan dari berbagai jenis makanan bergizi, pada kecepatannya sendiri, dan memutuskan kapan dia cukup makan, melanjutkan makan berdasarkan nafsu makannya dan cenderung tidak akan makan berlebihan ketika ia sudah lebih besar. Hal ini merupakan bagian penting pencegahan obesitas. 
  10. Nutrisi yang lebih baik. Asalkan tiap kali makan bersama orang tua si orang tua memberi contoh makan makanan sehat, si bayi akan terus meniru mereka. 
  11. Kesehatan Jangka Panjang. Karena sejak mulai MPASI, bayi tetep dapet ASI sebanyak yang dia mau. 
  12. Mengatasi tekstur dan belajar mengunyah 
  13. Kesempatan untuk mengalami makanan riil 
  14. Sikap positif terhadap makanan 
  15. Makanan yang lebih mudah dalam pengolahannya, tidak terlalu rumit. Tinggal kukus, rebus atau panggang. Bisa juga diberikan langsung seperti buah segar. 
  16. Tidak ada medan pertempuran saat makan
  17. Less pickiness sebagai seorang batita 
  18. Tidak perlu permainan atau trik untuk membujuk bayi supaya makan. 
  19. Bayi nggak ketinggalan
  20. Acara makan di luar menjadi lebih mudah
  21. Lebih murah.
disarikan dari Baby-led Weaning: Helping Your Baby to Love Good Food by Gill Rapley & Tracey Murkett
sumber : http://babyledweaning-indonesia.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar